I.
SEL HEWAN
Sel hewan
merupakan bentuk dari sel eukariotik yang membentuk jaringan tubuh dan kemudian
membentuk organ. Sel hewan lumayan berbeda jika dibandingkan dengan sel
tumbuhan. Sel
tumbuhan mempunyai dinding sel dan kloroplas, sementara sel hewan tidak
mempunyai dinding sel. Ini cukup jelas menggambarkan perbedaan antara sel hewan
dan tumbuhan.
Organel Sel Hewan
Semua sel
hewan tidak mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama. Sel hadir dengan
berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa sel ditutupi oleh dinding, ada juga yang
tidak. Beberapa ada yang memiliki mantel berlendir. Tetapi mekanisme selular
utama adalah sama yaitu membantu fungsi tubuh.
Beberapa sel
hewan mempunyai lapisan tebal disekitar sel, lapisan tebal ini disebut kapsul
dan bisa ditemui di dalam sel bakteri. Di dalam tubuh manusia sendiri
sebenarnya banyak jenis sel berbeda. Terdiri dari 200 jenis sel, selain itu
tubuh ini juga mempunyai bahan non hidup seperti kuku jari, rambut, gigi,
dan tulang. Semua bahan ini terdiri dari sel mati.
Berikut ini gambar struktur sel hewan beserta bagian-bagiannya:
Berikut ini gambar struktur sel hewan beserta bagian-bagiannya:
Keterangan:
- Nukleolus
- Inti sel
- Ribosom
- Vesikel
- Retikulum Endoplasma Kasar
- Golgi
- Sitokleton
- Retikulum Endoplasma Halus
- Mitokondria
- Vakuola
- Sitoplasma
- Lisosom
- Sentrosom
- Plasma Membran
Fungsi, Struktur, Gambar Organel Sel Hewan
1. Organel
Sel Hewan #Membran Sel
Membran sel yaitu bagian paling luar dari sel yang membungkus sel yang tersusun atas protein (lipoprotein) dan lenak (lipid). Membran sel mengatur masuknya mineral dan nutrisi ke dalam dan keluar sel.
Fungsi Membran Sel:
Membran sel yaitu bagian paling luar dari sel yang membungkus sel yang tersusun atas protein (lipoprotein) dan lenak (lipid). Membran sel mengatur masuknya mineral dan nutrisi ke dalam dan keluar sel.
Fungsi Membran Sel:
- Sebagai pelindung sel
- Mengatur keluar masuk nutrisi dan mineral
- Menerima rangsangan dari luar
- Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia
2. Organel
Sel Hewan #Sitoplasma
Sitoplasma ialah cairan sel atau zat seperti gel. Bagian cair di dalam sel ini mempunyai 2 bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Khusus untuk cairan yang terletak di nukleus disebut Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri atas protein dan air. Jika konsentrasi air rendah akan menjadi padat dan lembek, biasa disebut dengan gel. Dan ketika konsentrasi air tinggi maka akan encer, biasa disebut sol. Sitoplasma tersusun oleh 90% air, sehingga berfungsi sebagai pelarut.
Fungsi Sitoplasma:
Sitoplasma ialah cairan sel atau zat seperti gel. Bagian cair di dalam sel ini mempunyai 2 bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair). Khusus untuk cairan yang terletak di nukleus disebut Nukleoplasma.
Sitoplasma terdiri atas protein dan air. Jika konsentrasi air rendah akan menjadi padat dan lembek, biasa disebut dengan gel. Dan ketika konsentrasi air tinggi maka akan encer, biasa disebut sol. Sitoplasma tersusun oleh 90% air, sehingga berfungsi sebagai pelarut.
Fungsi Sitoplasma:
- Tempat berlangsungnya metabolisme sel
- Sumber bahan kimia sel
3. Organel
Sel Hewan #Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma atau biasa disingkat dengan RE merupakan organel sel terbesar setelah mitokondria. Dimana RE membentuk rangkaian interkoneksi rata terowongan, mempunyai bentuk seperti benang-benang jala.
Terdapat 2 macam RE yaitu RE Kasar dan RE Halus. Retikulum Endoplasma kasar memiliki tanggung jawab memegang protein yang terbentuk di robosom. Retikulum endoplasma kasar ditempeli oleh ribosom sedangkan Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
Fungsi Retikulum Endoplasma:
Retikulum Endoplasma atau biasa disingkat dengan RE merupakan organel sel terbesar setelah mitokondria. Dimana RE membentuk rangkaian interkoneksi rata terowongan, mempunyai bentuk seperti benang-benang jala.
Terdapat 2 macam RE yaitu RE Kasar dan RE Halus. Retikulum Endoplasma kasar memiliki tanggung jawab memegang protein yang terbentuk di robosom. Retikulum endoplasma kasar ditempeli oleh ribosom sedangkan Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli ribosom.
Fungsi Retikulum Endoplasma:
- Sebagai tempat pengangkut sintesis steroit dan lemak
- Tempat untuk menyimpan fospolipid, steroid, dan glikolipid.
- Membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel (REh)
- Sintesis protein (REk)
4. Organel
Sel Hewan #Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel terbesar yang merupakan mesin sel. Mempunyai bentuk yang mirip dengan cerutu dimana mempunyai dua lapisan membran yang berlekuk-lekuk yang dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa bekerja sama dalam pembentukan energi (ATP) yang dibutuhkan untuk metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria mempunyai julukan The Power House karena bisa menghasilkan energi.
Mitokondria merupakan organel sel terbesar yang merupakan mesin sel. Mempunyai bentuk yang mirip dengan cerutu dimana mempunyai dua lapisan membran yang berlekuk-lekuk yang dinamakan kritas. Oksigen dan glukosa bekerja sama dalam pembentukan energi (ATP) yang dibutuhkan untuk metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel sehingga mitokondria mempunyai julukan The Power House karena bisa menghasilkan energi.
Mitokondria
dalam bentuk tunggul disebut dengan mitokondrion, mitokondrion ialah
organel yang merubah energi kimia menjadi energi lain.
Fungsi
Mitokondria:
- Penghasil energi dalam bentuk ATP
- Respirasi selular
5. Organel
Sel Hewan #Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan sel yang terbentuk dari protein aktin dan miosin. Mikrofilamen mempunyai bentuk mirip dengan mikrotubulus tetapi mikrofilamen mempunyai diameter lebih kecil dan lebih lembut. Mikrofilamen berfungsi berperan dalam pergerakan sel, eksositosis dan endositosis.
6. Organel
Sel Hewan #Peroksisom (Badan Mikro)
Peroksisom merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase yang berfungsi menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen yang berbahaya bagi sel. Peroksisom banyak ditemui di ginjal dan sel hati.
Fungsi
Peroksisom:
- Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik
- Perubahan lemak menjadi karbohidrat
7. Organel
Sel Hewan #Ribosom
Ribosom merupakan organel yang padat serta kecil dengan ukuran diameter 20nm yang terdiri dari 65% RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom (RNP). Terdiri dari dua sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil.
Fungsi
ribosom:
Tempat
berlangsungnya proses fotosintesis.
8. Organel
Sel Hewan #Mikrotubulus
Mikrotubulus
merupakan organel sel yang terletak di dalam sitoplasma yang ditemui di sel
eukariot dan memiliki bentuk silindris panjang berangga dengan diameter 12 nm
dan diameter luar 25 nm. Terdiri dari molekul yang berbentuk bulat protein
globurat yang disebut tubulin.
Pada kondisi
tertentu tubulin akan spontan membentuk silindris panjang berongga.
Mikrotubulus mempunyai sifat kaku.
Fungsi
Mikrotubulus:
- Melindungi sel
- Memberi bentuk sel
- Berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol
9. Organel
Sel Hewan #Badan Golgi
Badan golgi atau kompleks golgi atau aparatus golgi merupakan organel yang bisa ditemui di semua sel eukariotik dan terdapat di fungsi ekskresi seperti ginjal. Mempunyai bentuk layaknya kantung pipih yang berukuran kecil hingga besar dan terikat oleh membran.
Setiap sel
hewan umumnya mempunyai 10 - 20 aparatus golgi. Dan jika Anda ingin tahu, nama
organel sel ini diambil dari orang pertama yang menggambarkan organel ini dalam
sel yaitu Camillo Golgi asal Italia.
Fungsi Badan
Golgi:
- Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi
- Membentuk lisosom
- Memproses protein
- Membentuk membran plasma
10. Organel
Sel Hewan #Nukleus
Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur aktivitas sel baik dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus ditwmui pada sel eukariotik dan mengandung materi genetik yaitu DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA terdiri dari nukleotida yang membantu dalam pembentukan protein pada proses translasi dan transkripsi.
Nukleus terdiri dari bagian seperti
Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur aktivitas sel baik dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus ditwmui pada sel eukariotik dan mengandung materi genetik yaitu DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan kromosom. DNA terdiri dari nukleotida yang membantu dalam pembentukan protein pada proses translasi dan transkripsi.
Nukleus terdiri dari bagian seperti
- Membran inti (karioteka)
- Nukleoplasma (Kariolimfa)
- Kromoson/Kromatin
- Nukleolus
Nukleolus adalah daerah yang terletak di
dalam inti sel (nukleus) yang berperan dalam pembentukan protein menggunakan
asam ribonukleat (RNA)
Membran nuklir merupakan selubung pelindung berpori yang menutupi inti, memungkinkan masuknya zat dan ini merupakan salah satu ciri khas organel sel hewan.
Membran inti merupakan struktur utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan sitoplasma dengan daerah inti. Mempunyai sifat tak permeabel dengan sebagian besar molekul membuat nukleus membutuhkan pori inti, mengakibatkan nukleus bisa melewati membran.
Fungsi Membran Inti
Membran nuklir merupakan selubung pelindung berpori yang menutupi inti, memungkinkan masuknya zat dan ini merupakan salah satu ciri khas organel sel hewan.
Membran inti merupakan struktur utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel dan memisahkan sitoplasma dengan daerah inti. Mempunyai sifat tak permeabel dengan sebagian besar molekul membuat nukleus membutuhkan pori inti, mengakibatkan nukleus bisa melewati membran.
Fungsi Membran Inti
- Pelindung inti sel (Nukleus)
- Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma
Nukleoplasma merupakan cairan padat yang
terletak di dalam inti sel (nukleus) yang mengandung serat kromatin, yang padat
dan berfungsi membentuk kromosom serta gen yang mengangkut informasi genetik
alias turun-temurun.
Fungsi Nukleus
Fungsi Nukleus
- Untuk menjaga integritas gen-gen
- Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
- Menyimpan informasi genetik
- Tempat terjadinya replikasi
- Mengendalikan proses metabolisme dalam sel
II. SEL TUMBUHAN
Sel merupakan penyusun tubuh makhluk hidup sebagaimana
telah dibuktikan melalui pengamatan mikroskopis oleh Mathias Schleiden (seorang
ahli anatomi tumbuhan) dan Theodor Schwann (seorang ahli anatomi hewan) yang
kemudian merumuskan bahwa : “sel merupakan kesatuan struktural kehidupan“.
Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa : “sel
merupakan satu kesatuan fungsional kehidupan” yang menunjukkan bahwa
aktivitas yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktifitas
dalam sel.
Rudolf Virchow (1858) mengemukakan bahwa sel berasal
dari sel (omnis cellula e cellula) sehingga lahirlah teori : “sel
merupakan kesatuan pertumbuhan“. Setelah ditemukan gen dalam kromosom yang
ada di dalam nukleus maka lahirlah teori : “sel merupakan kesatuan heriditas
dari makhluk hidup“. Walther Flemming (1843-1913) dan Eduard Strasburger
(1875) mengamati pembelahan sel pada reproduksi sel sehingga memunculkan teori
sel baru yaitu : “sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup“.
II. STRUKTUR
SEL TUMBUHAN
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain
dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel
tumbuhan memiliki persamaan dalam beberapa segi sehingga dapat dibanyangkan
suatu hipotesis sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam bentuk yang secara
nisbi tidak termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti disajikan pada gambar 1,
terdiri atas tiga bagian : (1) Membran sel yang dibagian luarnya di selubungi
oleh dinding sel, (2) selapis protoplasma yang melapisi dinding itu dan disebut
protoplas, dan (3) rongga yang disebut vakuola sentral yang menempati bagian
terbesar ruang di dalam sel.
Gambar 1. Struktur anatomi sel tumbuhan
- Dinding sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas
yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang
kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu
lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Semua sel memiliki
lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada
sel-sel tipe tertentu.
Lamela tengah adalan suatu lapisan
perekat antar sel yang menyekat dinding primer dua buah sel yang bersebelahan.
Lapisan ini sebagian besar terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat
koloid dan bersifat plastik (dapat mudah dibentuk) sehingga memungkinkan
gerakaan antar sel dan penyesuaiannya yang diperlukan sebelum sel-sel dapat
mencapai ukuran dan bentuk dewasa.
Dinding sel primer adalah dinding
sel sejati pertama yang dibentuk oleh sebuah sel baru. Walaupun air, zat-zat
pektin dan protein banyak dijumpai di dalamnya, dinding sel primer terutama
terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Pada kondisi tertentu dinding sel dapat
menebal sehingga memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk dinding sel
tambahan ini disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih
lapisan yang terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya
tidak dapat bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kembali ke kondisi
awal/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar selulosa
dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Lignifikasi tidak terlalu mengganggu
permeabilitas dinding sel terhadap air dan bahan-bahan terlarut, akan tetapi
mengubah sifat fisik dan kimiawi dinding sel. Dinding sel yang terlignifikasi
menjadi lebih keras dan lebih tahan terhadap tekanan dari pada dinding sel yang
berselulosa.
- Plasmodesmata
Plasmodesamata adalah benang-benang
protoplasmik halus yang terletak pada tempat-tempat tertentu pada dinding sel
primer (yaitu pada noktah yang berupa bagian dinding sel yang tidak mengalami
penebalan). Plasmodesamata dapat menembus pori-pori kecil pada dinding sel
primer dan lamella tengah diantara sel-sel yang bedekatan sehingga protoplasma
kedua sel dapat berhubungan. Plasmodesmata memudahkan proses transportasi
bahan-bahan dari sebuah sel ke sel berikutnya tanpa harus melalui
selaput-selaput hidup. Adanya plasmodesmata menunjukkan bahwa tumbuhan berperilaku
lebih sebagai suatu organisme tunggal dari pada sebagai sekumpulan unit sel
bebas.
- Membran sel
Membran sel atau membran plasma
merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya.
Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan
protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif
permeabel yang berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi zat-zat
terlarut masuk dan keluar dari sel.
Gambar 2. Membran plasma
- Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang
memiliki membran inti dengan susunan molekul sama dengan membran sel yaitu
berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat yang
mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat
turun-temurun suatu organisma. Didalam inti sel tersusun atas tiga komponen
yaitu :
- Nukleoulus (anak inti) yang berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom.
- Nukleoplasma (cairan inti) merupakan cairan yang tersusun dari protein
- Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, yang dapat menebal menjadi struktur seperti benang yaitu kromosom yang mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesa protein.
- Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang
terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti sel dan organel sel. Sitoplasma
bersifat koloid yaitu tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri atas air
yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil, ion dan protein. Bahan-bahan
lain yang lazim terdapaat dalama sitoplasma adalah butir minyak dan berbagai
macam kristal yang dalam banyak hal tersusun dari kalsium oksalat. Ukuran
partikel terlarut adalah 0,001 – 0,1 mikron dan bersifat transparan.
Sitoplasma terikat pada permukaan
luarnya oleh sebuah selaput yang disebut plasmolema (selaput plasma) dan pada
permukaan dalamnya, yang berbatasan dengan vaakuola sentral, oleh selaput lain
yang disebut tonoplas (selaput vakuola). Plasmolema dan tonoplas sangat penting
dalam fisiologi sel-sel karena sebagian besar mengontrol pertukaran bahan
antara sitoplasma dan ruang diluar sitoplasma dan di dalam vakuola
Koloid sitoplasma dapat mengalami
perubahan dari fase sol ke fase gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi
air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah. Di dalam sitoplasma terkandung
organel-organel sel atau daerah pada sitoplasma hidup yang teralokasi khusus
untuk fungsi tertentu. Organel-organel tersebut adalah :
- Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan
perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau
lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop, retikulum
endoplasma nampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang berongga-rongga.
Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan subsatansi-subsatansi dari
satu bagainsel ke bagian sel lainnya. Dalam sel terdapat dua tipe retikulum
endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma kasar (REK) dan retikulum endoplasma
halus (REH).
REK dikatakan kasar karena
permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tampak seperti helaian panjang
kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesa protein yang hasilnya akan melekat
pada retikulum endoplasma dan biasanya ditujukan untuk luar sel. REH tidak
ditempeli ribosom sehingga permukaannya nampak halus. REH memiliki enzim-enzim
pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen dan
persenyawaan steroid seperti kolesterol, gliserida dan hormon.
Gambar 3. Organel sel tumbuhan : (1)
Nukleus, (2) Pori-pori nuklear, (3). RE kasar, (4) RE halus, (5) Ribosom pada
RE kasar, (6) Protein yang ditranspor, (7) Vesikel transpor, (8) Badan golgi,
(9) Bagian cis dari badan golgi, (10) Bagian trans dari badan golgi dan (11)
Cisternae badan golgi
- Badan golgi.
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih
yang dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik.
Badan golgi pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosom. Badan golgi dibangun
oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna mebentuk
pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus diepaskan kantong-kantong kecil yang
berisi bahan-bahanyang diperlukan seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding
sel. Fungsi badan golgi dalam sel yaitu :
- Membentuk kantong-kantong (vesikula) yang bersisi enzim-enzim dan bahan lain untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
- Membentuk membran plasma
- Membentuk dinding sel
- Membentuk akrosom pada sel spermatozoa yang berisis enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
- Ribosom
Ribosom adalah organel kecil
bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein.
Ribosom terdapat pada semua sel hidup dan terdapat bebas dalam sitoplasma atau
melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri atas dua sub unit yang saling behubungan
dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium. Ribosom berfungsi untuk
sintesis protein, dimana pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok
membentuk poliribosom (polisom).
- Peroksisom dan glioksisom
Peroksisom adalah kantong-kantong
yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling
khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim tersebut adalah mengkatalisis perombakan
hydrogen peroksida (H2O2). Senyawa tersebut merupakan
produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga
berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom hanya terdapat pada sel
tumbuhan mislnya pada lapisan aleuron biji padi-padian . aleuron merupakan
bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dlam vakuola. Glioksisom sering
ditemukan pada jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Gioksisom
berisi enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut
menghasilkan energi yang diperlukan dalam perkecambahan.
- Mitokondria
Mitokondria adalah organel sel
penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran
dalam dan membran luar. Membran luar memiliki permukaan halus, sedangkan
membran dalam berlekuk-lekuk yang disebut kista. Mitokondria adalah struktur
yang mampu bereproduksi sendiri. Pada pembelahan sel, semua kitokondria
membelah diri, setenganhnya menuju ke sel anak yang satu dan setengahnya ke
sela anak yang lain. Mitokondria mengandung enzim-enzim untuk fosforilasi
oksidatif dan sistem transpor electron. Pada bagian membran dalam dihasilkan
enzim pembuatn ATP dan protein yang diperlukan untuk pernafasan antar sel.
Membran dalam mitokondria terbagi
menjadi dua ruang yaitu :
- Ruang intermembran yaitu ruangan diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar dapat dilalui oleh semua molekul kecil tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar.
- Matriks mitokondria : merupakan ruangan yang diselubungi oleh membran dalam. Didalam matriks tersebut tahapan metabolisme terjadi, mengandung enzim untuk siklus Krebs dan oksidasi asam lemak, mengandung banyak butiran protein dan DNA, ribosom dan beberapa jenis RNA. Mitokondria dapat menyintesis protein sendiri karena memiliki DNA, RNA dan ribosom.
- Plastida
Plastida adalah organel sitoplasma
yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat jelas di bawah mikroskop
sederhana. Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel
tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks. Meskipun
macam-macam plastida dihubungkan dengan fungsi-fungsi fisiologis yang tetap,
namun macam tersebut diklasifikan berdasarkan warnanya yaitu :
Gambar 4. Kloroplast dan klorofil
- Leukoplast (tidak berwarna) : biasanya lazim terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena cahaya matahari, misalnya pada jaringan yang terletak sangat dalam pada bagian tumbuhan baik di atas maupun di dalam tanah. Fungsinya adalah sebagai pusat sintesis dan penyimpanan makanan cadangan seperti pati.
- Kloroplast yang mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Fungsinya adalah menangkap energi cahaya yang diperlukan untuk proses potosintesis.
- Kromoplast yang mengandung pigmen-pigmen lain yang menentukan timbulnya warna merah, jingga dan kuning pada bagian-bagian tumbuhan. Fungsinya masih belum jelas, tetapi berhubungan dengan kemasakan buah dari mulai hijau sampai dengan berwarna merah berhubungan dengan penurunan dan peningkatan jumlah kromoplast.
- Vakuola sentral
Vakuola adalah rongga besar di
bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yang merupakan suatu larutan cair
berbagai bahan organik dan anorganik yang kebanyakan adalah cadangan makanan
atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang
disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna, namun dapat berwarna
kebiru-biruan atau kemerah-merahan karena adanya pigmen terlarut yang termasuk
bahan kimia kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi banyak vakuola
berukuran kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya usia sel maka terbentuk
vakuola yang semakin membesar. Vakuola berisi bahan-bahan antara lain : asam
organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid (nikotin,
kafein, kinin, tein, teobromin, solanin dan lain-lain)
Vakuola dijuluki sebagai “tangki”
bahan simpanan atau eksresi. Kehadiran vakuola menjadikan sitoplasma terdorong
ke pinggiran sel sehingga protoplas dekat dengan permukaan. Dengan demikian
pertukaran bahan antara sebuah sel dengan sekelilingnya menjadi lebih
efifisien. Vakuola sentral mempunyai fungsi rangka yang penting karena biasanya
volume cairan yang dikandungnya cukup besar untuk menyebabkan dinding sel
bagian luar akan meregang. Tekanan ke arah dalam pada cairan vakuola yang
disebabkan oleh dinding sel yang meregang tadi menimbulkan ketegaran pada
dinding sel, dan karena itu juga pada sel secara keseluruhan. Jika terjadi
penghilangan cairan dalam vakuola lebih cepat dari pada penggantinya, tumbuhan
akan mengalami kelayuan, daunnya berguguran dan batangnya merunduk. Kondisi ini
akan pulih apabila vakuola segera kembali “mengembung” sebagai akibat
penyerapan air oleh akar lebih cepat dari pada hilangnya air dari bagian-bagian
lain tumbuhan itu.
BAHAN BACAAN
Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip
Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jilid 1. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.
Pratiwi, D.A, S. Maryati, Srikini,
Suharno dan Bambang S. 2007. Biologi. Jilid 2. Penerbit Erlangga Jakarta.
Sumber lain : internet.